Rabu, 21 Agustus 2013

KOMNAS HAM

KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (KOMNAS HAM) adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.

Tujuan Komnas HAM :
  1. mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945. dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Hak Asasi Manusia;
  2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
Fungsi Komnas HAM :
  1. Pengkajian
  2. Penelitian
  3. Penyuluhan
  4. Pemantauan
  5. Mediasi tentang HAM
 Anggota Komnas HAM beranggotakan tokoh masyarakat yang profesional, berdedikasi dan berintegritas tinggi, menghayati cita-cita negara hukum dan negara kesejahteraan yang berintikan keadilan, menghormati hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia.

Aggota Komnas HAM berjumlah 35 (tiga puluh lima) orang yang dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakya Republik Indonesia berdasarkan usulan komnas HAM dan diresmikan oleh Presiden selaku Kepala Negara. Komnas HAM dipimpin oleh seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil ketua yang  dipilih oleh anggota, dengan masa jabatan keanggotan selama 5 (lima) tahun dan setelah berakhir dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
Anggota Komnas HAM berhenti antar waktu sebagai anggota dikarenakan :
  1. Meninggal dunia;
  2. Atas permintaan sendiri;
  3. Sakit jasmani atau rohani yang mengakibatkan anggota tidak dapat menjalankan tugas selama 1 (satu) tahun secar terus menerus;
  4. dipidana karena bersalah melakukan tindak pidana kejahatan; atau
  5. melakukan perbuatan tercela dan atau hal-hal lain yang diputus oleh sidang paripurna karena mencemarkan martabat dan reputasi, dan atau mengurangi kemandirian dan kredibilitas Komnas HAM.
Kewajiban Anggota Komnas HAM :
  1. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keputusan Komnas HAM
  2. Berpartisipasi secara aktif dan sungguh-sungguh untuk tercapainya tujuan Komnas HAM;dan
  3. Menjaga kerahasiaan keterangan yang karena sifatnya merupakan rahasia Komnas HAM yang diperoleh berdasarkan kedudukannya sebagai anggota.
 Hak Anggota Komnas HAM

HAM

Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia).
Dalam Mukadimah Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) dinyatakan bahwa semua anggota keluarga manusia mendapatkan pengakuan atas martabat alamiah dan hak yang sama dan mutlak.
Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia adalah suatu deklarasi yang menjadi dasar dari instrumen-instrumen internasional hak asasi manusia. Deklarasi ini juga merupakan interpretasi resmi terhadap semangat Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa yang salah satu tujuannya adalah memajukan dan mendorong penghormatan terhadap HAM dan kebebasan dasar bagi semua manusia tanpa adanya perbedaan ras, jenis kelamin, bahasa atau agama.
Menurut Hukum Hak Asasi Manusia Internasional, Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada setiap umat manusia di dunia, diakui secara legal oleh seluruh umat manusia sehingga hak tersebut tidak dapat dicabut, dihilangkan, dikurangi oleh siapapun dalam keadaan atau dalih apapun. Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila hak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia. Hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun adalah Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan  hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut.
Hak Untuk Hidup setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya, setiap orang berhak hidup tentram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin dan setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Hak untuk hidup adalah hak paling penting dari semua hak asasi manusia, hak atas hidup merupakan hak asasi yang paling mendasar dimana pemenuhan penghormatan hak-hak lain tidak akan mungkin terjadi tanpa terlebih dahulu memenuhi hak atas kehidupan. Hak atas hidup bertujuan untuk menjamin dan menjaga penghormatan atas hidup manusia tanpa memandang kondisi  manusia, ras, agama, bahasa, warna kulit, jenis kelamin.

Karakteristik HAM
  1. Universal, bersifat universal karena hak asasi manusia itu melekat pada diri manusia meskipun setiap orang terlahir dengan warna kulit, jenis kelamin, bahasa, budaya dan kewarganegaraan yang berbeda tetapi mempunyai hak-hak tersebut. Hak asasi manusia dapat diterapkan ke dalam nilai-nilai apapun yang berkembang di dunia, baik nilai agama dan budaya. Dalam Pasal Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB bahwa hak-hak asasi itu dimiliki oleh semua orang tanpa membedakan menurut ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat politik atau lain, asal usul nasional atau sosial, kekayaan, kelahiran atau status lain. Paham hak asasi manusia adalah pernyataan paling dahsyat bahwa nilai semua orang sebagai manusia adalah sama dan karena itu tidak ada golongan yang diperbudak, dikorbankan atau didiskriminasi. Diskriminasi  adalah setiap pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individu maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya.
  2. Tidak dapat dibagi, tidak seorang manusiapun dapat mengambil dan mengalihkan hak asasi seseorang kepada orang lain karena setiap orang memiliki hak yang sama sehingga hak yang dimilikinya tidak perlu dibagi atau dialihkan kepada orang lain.
  3. Keberkaitan dan Ketergantungan, hak asasi manusia harus diperhitungkan sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan tidak dapat dipisah-pisahkan karena hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya saling berkaitan dan saling membutuhkan dan harus diterapkan secara adil baik terhadap individu maupun kelompok.
Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang.
Pelanggaran hak asasi yang berat adalah pembunuhan massal (genocide), pembunuhan sewenang-wenang atau diluar putusan pengadilan (arbitraty/extra judicial killing), penyiksaan, penghilangan orang secara paksa, perbudakan, atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis (systematic diserimination).




Senin, 12 Agustus 2013

contoh SAMBUTAN TUAN RUMAH PADA ACARA AQIQAH & TASYAKURAN

 
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Bismillahirrohmaanirrohiim, Alhamdulillaahirobbil aalamin, Ashadu allaa ilaaha illolloh, Wa’ashadu anna Muhammadarrosuululloh, Allohumma solli alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa aali sayyidinaa Muhammad,  Amma ba’du :

Yang saya hormati :
·         Orang tua kami ...........
·         Bapak Ust...........
·         Bapak-bapak/Saudara-saudara undangan yang mudah-mudahan kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin....

Puji serta syukur marilah sama-sama kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga pada malam ini Bapak-bapak dapat memenuhi undangan dan hadir di kediaman kami. Adapun maksud kami mengundang Bapak2 adalah dalam rangka melaksanakan Aqiqah dan Tasyakuran atas kelahiran Putra/putri kami yang ke ...... Yang kami beri nama ................................, yang lahir pada hari ..........., tanggal........ bulan.............tahun 201...., mudah2an dengan kehadiran putra/putri kami yang ke ....... ini menambah keberkahan bagi keluarga kami, dan kami mohon keikhlasan dari Bapak2 untuk memanjatkan doa untuk keluarga kami dan kita yang hadir pada malam ini, khusunya untuk putra/putri kami agar dijadikan anak-anak selalu dalam keadaan sehat wal afiat, dipanjangkan umurnya, dimudahkan rizkinya melalui tangan kedua orang tuanya, dijadikan anak yang sholeh/sholehah, anak yang cerdas dengan kebeningkan hatinya,   anak yang berbakti kepada kedua orang tua, anak yang kelak dapat membahagiakan  kedua orang tua dan selalu dalam lindungan Allah SWT, amin..... 

Sholawat serta salam tidak lupa pula kita sanjungkan kepada  Baginda Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada pengikutnya hingga yaumil akhir.

Bapak-bapak, para undangan yang saya hormati, kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas kesediaan Bapak2 yang  telah menyempatkan waktu untuk memenuhi undangan kami dan kami juga minta maaf apabila ada kesalahan maupun kekurangan dalam menerima dan menjamu Bapak2 semua. Selanjutnya dalam kesempatan ini tidak lupa juga kami meminta keikhlasan Bapak2 untuk mengirimkan doa kepada Almarhum/almarhumah dari keluarga kami, dengan harapan agar Allah SWT menerima amal ibadahnya, mengampuni kesalahannya, dan dijadikan kuburnya taman dari taman surganya Allah SWT, amin... selanjutnya untuk pembacaan tahlil dan doa kami serahkan kepada yth Bapak Ust. .................. dan untuk pembacaan rawi  kami serahkan kepada Bapak Ust..................

Demikian yang dapat kami sampaikan, akhirul kalam.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Jumat, 02 Agustus 2013

I'TIKAF DAN LAILATUL QODAR



I’TIKAF

I’tikaf ialah berdiam didalam masjid dengan cara yang tertentu dan semata-mata dengan niat untuk mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah SWT.
Dari Ibnu Umar, Adalah Rosulullah SAW ber I’tikaf di masjid pada hari-hari 10 akhir ramadhan (sejak tanggal 20 ke atas). (HR. Bukhari-Muslim)
Dari Aisyah, bahwasanya Nabi SAW ber I’tikaf pada 10 akhir ramadhan, hal itu beliau tetapkan sampai habis masa hidupnya (wafat), dan para istri beliau SAW mewarisi I’tikaf itu sepeninggal beliau SAW. (HR. Bukhari-Muslim).

Rukun I’tikap :

1.      Niat
NAWAITU I’TIKAAFA LILLAHI TA’AALAA “Saya berniat I’tikaf karena Allah SWT”
Rosulullah SAW bersabda “Innamaal a’maalu binniyati wainnamaa likullim riin maa nawaa” “Setiap amal tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan” (HR. Bukhari).
2.      Duduk/berdiam dalam masjid
Rosulullah SAW bersabda “Barangsiapa ber I’tikaf dalam sepuluh hari terakhir pada bulan ramadhan, maka ia seakan-akan melakukan dua kali haji dan dua kali umroh” (HR. Baihaqi).
3.      Orang islam, berakal dan suci dari hadats

Yang membatalkan I’tikaf :
1.      Bersetubuh
“janganlah kamu campuri mereka (istri kamu) itu, sedangkan kamu ber I’tikaf dalam masjid (Al-Baqarah : 187)
2.      Keluar dari masjid dengan tidak ada uzur (halangan)

Hukum I’tikaf :
1.      Sunah Muakkadah apabila dilakukan secara sukarela dengan tujuan untuk mendekatkan diri dan mengharapkan ridho Allah SWT.
2.      Wajib, apabila  dilakukan atas dasar perkataan atau Nazar untuk ber I’tikaf.

Tempat dan waktu I’tikap :
Tempat I’tikaf adalah di dalam masjid, dengan waktu kapan saja, hanya saja Rosulullah SAW dalam hadits diatas ber I’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Sementara jika niat I’tikaf didasarkan atas dasar perkataan atau nazar maka dilaksanakannya I’tikaf sesuai dengan nazarnya.

Tujuan I’tikaf tidak lain hanya semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan melakukan ibadah sholat, doa, zikir dan membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an dan ada juga yang berharap dengan ber I’tikaf bisa mendapatkan malam lailatur Qadar (malam kemuliaan). Sabda Nabi Muhammad SAW “KAANA ROSULULLOHI SOLLALLAHU ALAIHI WASALLAMA YA TAKIFU FIILASRIL AWAAKHIRI WAYAKUULUL TAMISUUHAA FIIL ASRIL WAAHIRI YA’NII LAYLATAL KODRI” Artinya : Nabi ber I’tikaf pada sepuluh hari terakhir dan bersabda, carilah dia pada sepuluh hari terakhir, yaitu lailatul qadar. (HR. Bukhari Muslim).




LAILATUL QODAR
(MALAM KEMULIAAN)

Lailatul qadar merupakan malam kemuliaan dimana barang siapa yang banyak beribadah kepada Allah SWT pada malam itu, diberi pahala oleh Allah SWT yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
Tentang malam lailatul qadar di jelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al – Qadr, "sesungguhnya kami telah menurunkan Al Qur'an pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin tuhanNya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al Qadr : 1 – 5).

 Keutamaan lailatul qadar :
  1. Malam yang lebih baik dari seribu bulan
  2. Malam diturunkannya Al Qur'an
  3. Turunnya para malaikat untuk mengatur segala urusan
  4. Malam yang penuh kesejahteraan sampai terbit fajar
Lailatul qadar dapat terjadi pada malam-malam ganjil bulan Ramadhan sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW : "carilah lailatul qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan."(HR. Bukhori).

Tanda-tanda datangnya lailatul qadar, Nabi Muhammad SAW "Malam lailatul qadar itu malam yang cerah, tidak dingin dan tidak panas. Tidak berawan dan tidak hujan. Tiada angin dan tidak panas. Tidak berawan dan tidak hujan. Tiada angin dan tidak panas. Tidak berawan dan tidak hujan. Tiada angin dan tiada dilempar bintang-bintang. Lalu tanda pagi harinya matahari terbit tak bersinar (hanya tampak putih, tetapi tidak panas. (HR. Thobrani).

Dari Aisyah. Ia berkata, "Saya bertanya, Ya Rasulullah, bagaimana jika saya dapat mengetahui malam qadar itu, apakah yang sebaiknya saya ucapkan pada malam itu" jawab beliau, Ucapkanlah olehmu; Ya Allah, sesungguhnya Engkau pengampun, suka mengampuni kesalahan, maka ampunilah kirany kesalahanku." (Riwayat lima ahli hadits).
 
ALLAAHUMMA INNAKA AFUWWUN TUHIBBUL AFWA FA'FU ANNII "Ya Allah Engkaulah yang pengampun, dan suka mengampuni dosa, untuk itu ampunilah dosa-dosaku." (HR. Turmudzi)