Pengertian Fasik
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
tidak peduli terhadap perintah Tuhan (buruk kelakuan, jahat, berdosa
besar), orang yang percaya kepada Allah SWT tetapi tidak mengamalkan
perintah-NYa bahkan melakukan perbuatan dosa.
Fasik dalam masyarakat Arab adalah keluar dari
sesuatu. Sedangkan secara istilah Fasik adalah
orang yang telah keluar atau menyimpang dari ketaatannya kepada Allah
SWT dan Rasul-Nya serta cenderung kepada melaksanakan suatu kemaksiatan
atau dosa dalam keadaan sadar atau
dengan penuh kesadaran.
Penyebutan fasik
begitu banyak dalam Al Qur’an, diantaranya dalam beberapa ayat dalam Al Qur’an
dibawah ini seperti ; perbuatan iblis yang membangkang terhadap perintah Allah
SWT untuk sujud kepada Adam. Hal ini dikisahkan dalam kisah penciptaan Adam
oleh Allah SWT melalui dialognya dengan para malaikat, dimana ketika Allah SWT
menciptakan Adam dan menyempurnakannya, semua malaikat diminta untuk sujud
kepada Adam, Semua malaikat sujud kepada Adam (sujud di sini bukan sujud ibadah
akan tetapi sujud sebagai penghormatan) kecuali iblis yang tidak mau sujud
kepada Adam lantaran Iblis berlaku sombong dengan mengatakan bahwa Adam
diciptakan dari Tanah liat dan Iblis diciptakan dari Api yang dalam pendapatnya
api lebih baik daripada tanah. Karena iblis menolak perintah Allah SWT untuk
sujud kepada Adam maka iblis telah keluar atau menyimpang dari ketaatannya
kepada Allah SWT dan inilah perbuatan fasik yang dilakukan iblis.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً
قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ
بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ (٣٠)
Artinya “Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al
Baqarah ; 30)
Kemudian dalam surat
Al Hijir ayat 28-29 ;
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ
إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (٢٨)فَإِذَا سَوَّيْتُهُ
وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ (٢٩)
“Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya
aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk”. (Al Hijir : 28)
“Maka apabila aku
telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh
(ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”.
(Al Hijir : 29)
فَسَجَدَ الْمَلائِكَةُ كُلُّهُمْ
أَجْمَعُونَ (٧٣)إِلا إِبْلِيسَ اسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ (٧٤)قَالَ
يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ
أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ (٧٥)قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ
وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ (٧٦)قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ (٧٧)وَإِنَّ
عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ (٧٨)
73. Lalu
seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya, 74. Kecuali Iblis; Dia
menyombongkan diri dan adalah Dia Termasuk orang-orang yang kafir. 75. Allah
berfirman: "Hai iblis, Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang
telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri
ataukah kamu (merasa) Termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". 76.
Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku
dari api, sedangkan Dia Engkau ciptakan dari tanah". 77. Allah berfirman:
"Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang yang
terkutuk, 78. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari
pembalasan". (Al Hijir 73 – 78)
Firman Allah SWT
dalam surat Al Kahfi ayat 50 ;
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا
إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ
وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ
لِلظَّالِمِينَ بَدَلا (٥٠)
Artinya ; “Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu
kepada Adam[884], Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan
jin, Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan
turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah
musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi
orang-orang yang zalim”.] Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan
Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan
diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
Sifat Fasik lainnya
yaitu “Lupa dari mengingat Allah” lupa dari mengingat Allah akan menjadikan seseorang
lupa untuk melakukan perbuatan amal saleh yang bermanfaat untuk hari akhirat,
karena sesungguhnya balasan itu disesuaikan dengan jenis perbuatannya, maka
lupa dari mengingat Allah inilah termasuk perbuatan fasik. Sebagaimana Firman
Allah SWT dalam surat Al Hasyr ayat 19 ;
وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ
أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (١٩)
“Dan
janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah
menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik”.
(Al Hasyr : 19).
Orang-orang yang lupa
dari mengingat Allah dihari kiamat akan rugi, hal ini sebagimana disebutkan
dalam Surat Al Munafiqun ayat 9 ;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا
أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
(٩)
“Hai
orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah
orang-orang yang merugi”. (Al Munafiqun : 9)
Sifat Fasik lainnya yaitu “Munafik”. Munafik
menuru kamus bahasa Indonesia adalah bermuka dua, orang yang perkataannya
berbeda dengan isi hatinya, orang yang suka bohong. Sedangkan dalam Al Qur’an
Surat At Taubah ayat 67 disebutkan orang
munafik yaitu ;
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ
بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ
فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (٦٧)
“Orang-orang
munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah
sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan
mereka menggenggamkan tangannya (kikir). mereka telah lupa kepada Allah, Maka
Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang
yang fasik”.
Perbuatan Fasik
lainnya yaitu “Menuduh orang lain berzina. Zina menurut kamus bahasa Indonesia
adalah perbuatan asusila yang dilakukan seorang pria dan wanita diluar ikatan
pernikahan yang sah. Menuduh orang lain berzina
tanpa ada saksi yang melihat maka baginya hukuman cambuk Sebagaimana
Firman Allah SWT dalam surat An Nuur ayat 4
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ
شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا
وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (٤)
“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita
yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi,
Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah
kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang
yang fasik”. (An Nuur : 4).
Wanita yang baik-baik
yang dimaksud disini adalah wanita-wanita yang suci, akil balig dan muslimah. Perbuatan
Fasik begitu banyak dilakukan tentu masing-masing memiliki konsekwensi hukum bagi
pelakunya, salah satu ancaman bagi orang fasik adalah Allah SWT tidak akan
memberi petunjuk kepadanya. Hal ini sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat As
Sajadah ayat 20 ;
وَأَمَّا الَّذِينَ فَسَقُوا فَمَأْوَاهُمُ النَّارُ كُلَّمَا أَرَادُوا
أَنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا أُعِيدُوا فِيهَا وَقِيلَ لَهُمْ ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ
الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ (٢٠)
“Dan Adapun orang-orang yang Fasik (kafir)
Maka tempat mereka adalah Jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar
daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka:
"Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya." (As
Sajadah : 20)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar