Setelah kita
mengerjakan sholat fardhu kita disunahkan berdzikir, “ingat hukumnya sunah”,
dikerjakan mendapat pahala ditinggalkan tidak berdosa. Dan dzikir tidak hanya
dilakukan pada saat setelah menyelesaikan sholat fardhu saja, akan tetapi
hendaknya kita senantiasa untuk selalu berdzikir/ingat kepada Allah SWT. Jadi intinya kita umat Islam jangan lagi
pada ribut tentang dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah saw dan yang
diajakan oleh para ulama, Karena sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi.
Jadi jika ada kalimat dzikir yang berbeda jangan lagi dipersoalkan. Saya
sendiri pernah mengupload video dzikir dengan judul dzikir setelah sholat
maghrib dan subuh. Saya akui memang masih jauh dari kesempurnaan baik ucapan maupun
tulisan, karena pada prinsipnya saya hanya ingin berbagi, dan ternyata disitu
banyak komentar yang mengoreksi kesalahan tulisan saya maupun kesalahan dalam pengucapan lapaz dzikirnya,
saya ucapkan terima kasih sudah dikoreksi, dan dalam menjawab komentar tersebut
saya hanya menyampaikan silahkan diperbaiki, disempurnakan dan diamalkan, tidak
mengapa..., tapi yang sangat disayangkan ternyata hari gini, kalau disinetron
mah dibilang “kiamat sudah dekat” masih ada orang yang bertanya tentang dalil
berdzikir, padahal berdzikir itu jelas-jelas telah Allah SWT perintahkan kepada
kita, sebagaimana dalam beberapa Firman-Nya, seperti dalam surat Al Ahzab ayat
41 dan 42 ;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
(٤١)وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا (٤٢)
41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut
nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
42.
dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.
Kemudian juga dalam
surat Ali Imran ayat 190 dan 191;
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ (١٩٠)الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا
وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا
مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١)
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191.
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.
Kemudian dalam
salah satu Sabda Nabi Muhammad saw ;
“
Hendaklah engkau membaca tasbih, tahlil, dan taqdis. Janganlah kamu
melalaikannya. Jika kamu lalai, maka lalalilah Tuhan member rahmat kepadamu.
Dan hitung bacaanmu itu dengan anak-anak jari, karena anak-anak jari itu akan
mempertanggungjawabkan perbuatannya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Pada prinsipnya bagi
yang tidak mau mengamalkan dzikir karena alasan dalilnya
mana.......????dalilnya mana.......????, maka yang pasti Amal saya untuk saya
dan amal kamu untuk kamu. Ingat Jangan runcingkan perbedaan tapi ayo kuatkan
persamaan, sama-sama berdzikir, sama-sama mengingat Allah SWT. Adapun cara dan waktunya silahkan terserah
masing-masing orang, yang jelas jangan sampai kita lupa untuk berdzikir
mengingat Allah SWT.
Tuntunan kalimat dzikir
banyak ditulis oleh para ulama, kita tinggal memilih dan mengamalkannya saja,
ingat dzikir itu sunah berarti dikerjakan mendapat pahala ditinggalkan tidak
berdosa. Akan tetapi jika kita mempunyai banyak waktu setelah sholat, apa
salahnya selesai melaksanakan sholat fardhu kita gunakan untuk berdzikir
mengingat Allah dan setelah berdzikir kita lanjutkan berdoa memohon kepada
Allah SWT atas segala hajat atau keperluan kita.
Mudah-mudahan dengan
seringnya kita mengamalkan dan melapazkan dzikir, tentu dengan mengharap ridho
Allah SWT akan dapat menguatkan keimanan dan ketaqwaan kita, terhindar dari
gangguan setan, dijauhkan dari perbuatan maksiat, dijauhkan dari segala
musibah, dapat mengendalikan hawa napsu, dapat dikabulkan segala keinginan kita,
dan antara kita dengan Allah SWT akan terasa dekat.
Berikut kalimat dzikir setelah sholat fardhu, jika
dzikir yang ditulis dibawah ini masih terdapat kekurangan mohon dimaafkan,
silahkan di koreksi dan disempurnakan dan yang terpenting bisa kita amalkan,
aamiin....
1. Mengucapkan kalimat Istighfar
3x
اَسْتَغْفِرُ
اللهَ الْعَضِيْمِ اَلَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
وَأَتُوْبُ إِلَـــيْهِ
Astaghfirullahal-azhim
alladzi la ilaha illa huwal-hayyul-qayyum wa atubu ilaih (3x)
“Aku memohon ampun kepada-Mu, ya Allah! Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup lagi Yang Berdiri Sendiri, dan aku bertobat (kembali) kepada-Nya.
“Aku memohon ampun kepada-Mu, ya Allah! Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup lagi Yang Berdiri Sendiri, dan aku bertobat (kembali) kepada-Nya.
2. Membaca Kalimat Tauhid 3x
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدٌ يُحْيِ وَيُمِتُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قدِرْ
Laa Iaaha
illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahull hamdu yuhyii
wayuumiitu wahua ‘alaa kulli syai’in qodiir
“Tiada Tuhan
selain Allah, Dzat yang Maha Suci, tiada sekutu bagi-Nya seluruh kerajaan dan
segala puji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu”
3. Membaca
Allhahumma Antassalam 1x
اَللَّهُمَّ
أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا
رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْ خِلْنَ الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَرَكْتَ
رَبَّنَا وَتَعَا لَيْتَ يَاذَالْجَلاَلِ وَالْأِ كْرَامِ
Allahumma
antassalam wa minkassalam wa ilaika ya’udussalam fa hayyina rabbana bissalam wa
adkhilnal jannata daarassalam tabaarakta rabbanaa wa ta’alaita ya dzaljalali
walikram.
“Ya Allah,
Ya Tuhan Kami, Engkaulah Dzat yang mempunyai keselamatan, segala keselamatan
berasal dari Engkau dan akan kembali kepada Engkau, maka hidupkanlah aku dengan
keselamatan, dan masukanlah aku ke dalam surga (keselamatan), Engkaulah Yang
Berkuasa memberi berkah yang banyak dan
Engkaulah Yang Maha Tinggi, wahai zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan”.
4. Membaca
Surat Al Fatihah 1 x
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١)الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢)الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
(٣)مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤)إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (٥)اهْدِنَا
الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦)صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ
عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ (٧)
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
2. segala puji[2] bagi Allah,
Tuhan semesta alam[3].
3. Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.
4. yang menguasai[4] di hari
Pembalasan[5].
5. hanya Engkaulah yang Kami
sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang
lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang
telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]
[1] Maksudnya:
saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap
pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti
makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha
Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan
makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah):
salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan
karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi
pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
[2] Alhamdu
(segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang
dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya
karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui
keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala
puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut
dipuji.
[3] Rabb
(tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara.
Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada
sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua
yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam
manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya.
Allah Pencipta semua alam-alam itu.
[4] Maalik
(yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca
dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
[5] Yaumiddin (hari
Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan
amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah,
yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.
[6] Na'budu
diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh
perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena
berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin
(minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk
dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga
sendiri.
[8] Ihdina
(tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang
benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi
juga memberi taufik.
[9] Yang
dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan
yang menyimpang dari ajaran Islam.
5. Membaca
Surat Al Ikhlas 3x
قُلْ هُوَ اللَّهُ
أَحَدٌ (١)اللَّهُ الصَّمَدُ (٢)لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣)وَلَمْ يَكُنْ لَهُ
كُفُوًا أَحَدٌ (٤)
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang
Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak
pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia."
6. Membaca
Surat Al Falaq 1 x
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada
Tuhan yang menguasai subuh,
2. dari kejahatan makhluk-Nya,
3. dan dari kejahatan malam
apabila telah gelap gulita,
4. dan dari kejahatan
wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul[1609],
5. dan dari kejahatan pendengki
bila ia dengki."
[1609]
Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari
tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul
tersebut.
7. Membaca
Surat Annaas 1 x
minal dzinnati wannaas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ
النَّاسِ (١)مَلِكِ النَّاسِ (٢)إِلَهِ النَّاسِ (٣)مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
(٤)الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (٥)
minal dzinnati wannaas
1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada
Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. raja manusia.
3. sembahan manusia.
4. dari kejahatan (bisikan) syaitan
yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke
dalam dada manusia,
6. dari (golongan) jin dan manusia.
8. Membaca Surat Al Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi)
1x
اللَّهُ لا إِلَهَ
إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا
بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا
بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا
وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (٢٥٥)
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa
izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak
merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
[161] Kursi dalam
ayat ini oleh sebagian mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang
mengartikan dengan kekuasaan-Nya.
9. Membaca Kalimat Tasbih 33 x, Hamdalah 33x dan
Takbir 33x
إِلَهِيْ
يَا رَبِّي أَنْتَ مَوْلاَ نَا....
Ilahi ya rabbi anta maulana ....
"Wahai Tuhan kami, Engkaulah penolongku
...."
سُبْحَانَ
اللهِ
Subhanallahi 33x
"Maha Suci Allah"
"Maha Suci Allah"
اَلْحَمْـــدُلِلهِ
Alhamdu
lillahi 33x
"Segala
puji bagi Allah."
اَللهُ اَكْبَرُ
Allahu
akbar 33x
"Allah Maha Besar."
"Allah Maha Besar."
10. Membaca Kalimat Takbir dan
Hauqalah 1x
اَللهُ
أَكْبَرْ كَبِيْرًاوَالْحَمْدُ لِلهَ كَثِرًاوَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً
وَأَصِيْلاً. لاَ إِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ
وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِتُ وَهُوَ عَلَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيٌْر
َلاَ
حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَضِيْمَ
Allahu akbar
kabira walhamdu lillahi katsira wa subhaanallahi bukrataw wa’ashiila. La ilaha
illallahu wahdahu la syarikalah. Lahul mulku walahulhamdu yuhyi wayuumiitu
wahuwa ‘ala kulli syai’in qadiir.
La haula wa
la quwwata illa billahil-aliyyil-azhim.
“Allah Maha Besar lagi Maha Sempurna kebesaran-Nya dan segala puji bagi Allah d.engan pujian yang banyak dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, Zat yang Menghidupkan dan yang Mematikan, dan Dia berkuasa atas segala sesuat”.
“Dan tidak
ada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi
lagi Maha Mulia”
.......Dzikir
setelah sholat selesai........
........
silahkan dilanjutkan dengan do’a......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar