Sabtu, 06 Agustus 2011

SHOLAT WITIR

Witir (ganjil) sebutan bagi shalat yang rakaatnya ganjil (selain shalat fardu maghrib), yaitu satu rakaat, tiga rakaat, lima rakaat, tujuh rakaat, sembilan rakaat atau sebelas rakaat yang bersambung-sambung.
Hukum mengerjakan shalat witir adalah sunah mu'akkad (sunah yang dipentingkan) menurut jumhur (mayoritas) ulama, termasuk didalamnya ulama-ulama Mazhab Hanbali, Syafi'i dan Maliki. 
Witir boleh dikerjakan 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat, 9 rakaat atau 11 rakaat. Apabila witir yang dikerjakan lebih dari satu rakaat, cara pelaksanaannya boleh dilakukan dua-dua rakaat dan terakhir satu rakaat, boleh juga sekaligus (bersambung) : 3,5,7,9 atau 11 dengan satu kali  salam, baik membaca tasyahud (membaca tahiat) pada rakaat genap terakhir atau tidak. Tidak disunahkan berjamaah dalam shalat witir, kecuali pada bulan ramadhan. Dalam tiap-tiap rakaat shalat witir, sesudah membaca surah al fatihah, disunahkan membaca salah satu surah atau ayat dari Al Qur'an sebagaimana shalat-shalat sunah lainnya. Apabila mengerjakan tiga rakaat, disunahkan membaca surah al-A'la pada rakaat pertama, surat Al-Kaafirun pada rakaat kedua, dan surah al-Ikhlas, pada rakaat ketiga.
Terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama mengenai membaca kunut pada rakaat akhir shalat witir. Ulama-ulama Mazhab Hanafi dan Mazhab Hambali memandangnya sebagai sunah, sementara ulama-ulama Mazhab Maliki tidak memandangnya sebagai sunah. Adapun bagi ulama-ulama Mazhab Syafi'i hanya pada pertengahan kedua bulan ramadhan saja disunahkan membaca kunut.


SHOLAT TARAWIH

Shalat Tarawih (qiyam ramdahdan) adalah shalat sunah yang dikerjakan umat Islam setiap malam selama bulan ramadhan. Penamaan shalat ini dengan shalat tarawih dalam suatu riwayat dikatakan dimulai sejak zaman kekhalifahan Umar bin Khattab (HR. Malik).
Tatkala syarita puasa diturunkan kepada Nabi Muahmmad SAW, pada malam harinya Nabi Muhammad SAW pergi ke masjid untuk melaksanakan qiyam ramadhan. pada waktu itu para pengikut Nabi yang melihatnya shalat langsung mengikutinya dari belakang, keesokan harinya, Nabi Muhammad SAW datang lagi untuk shalat dan umat Islam pun semakin ramai mengikutinya dari belakang, namun pada malam ketiga Nabi Muhammad SAW tidak pergi ke masjid untuk mengerjakan shalat yang sama, keesokan harinya para sahabat mendatangi Nabi Muhammad SAW dan bertanya mengapa tadi malam dia tidak datang ke masjid untuk melaksanakan qiyam ramadhan. Rosulullah SAW menjawab :"Saya memperhatikan apa yang kamu lakukan (dibelakangku), dan bukan itu yang membuat aku tidak datang ke masjid. Sesungguhnya saya khawatir, kalau-kalau kamu menganggapnya shalat ini shalat wajib." (HR. Bukhari dan Muslim).

PUASA RAMADHAN



Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan atas setiap muslim selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari lima rukun Islam.
Perintah untuk melaksanakan puasa Ramadhan didasarkan pada Al-Qur'an, hadits, dan kesepakatan para ulama. Dalil yang menyatakan kewajiban berpuasa disebut dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 183-185. Allah SWT berfirman ;"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". (QS.2:183) Adapun hadits yang menerangkan kewajiban berpuasa antara lain adalah hadits menerangkan kewajiban berpuasa antara lain adalah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar yang menerangkan rukun Islam dan hadits qudsi dan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Talhah bin Ubaidillah. Berdasarkan dalil-dalil diatas ulama sepakat bahwa puasa Ramadhan itu wajib dilaksanakan oleh setiap muslim.