SOMBONG (TAKABUR) DAN
MEMBANGGAKAN DIRI merupakan sifat yang ada pada diri tiap
manusia, sadar atau tidak sadar sifat seperti ini kalau tidak segera diobati akan
sangat membahayakan bagi diri orang tersebut bahkan akan
mengakibatkan lenyapnya segala macam amal ibadah yang dilakukan, tidak hanya itu sifat sombong
dan membanggakan diri akan menimbulkan kebencian, kerendahan, kehinaan bagi
pelakunya. sifat sombong dan membanggakan diri dapat terjadi karena disebabkan oleh harta
(kekayaan), ilmu yang tinggi, jabatan, kekuasaan, kecantikan, ketampanan dan
masih banyak lagi yang lainnya.
Kekayaan (harta) yang telah diberikan Allah swt kepada kita merupakan suatu
amanat, oleh sebab itu jika amanat tersebut tidak dijaga dan digunakan dijalan
Allah, maka semua akan sia-sia. Kesombongan karena harta menjadikan manusia
tidak peka terhadap lingkungan atau kepada orang lain, dia merasa bahwa apa
yang dimilikinya adalah sebab kesuksesan dari hasil kerja kerasnya, betul
siapapun akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diusahakannya, namun jangan
lupa bahwa Allah SWT juga akan meminta pertanggungjawaban terhadap harta yang
dimiliki. Jangan sampai sifat sombong atas harta yang dimiliki akan mendapatkan
azab Allah SWT, sebagaimana kisah Fir’aun dalam Al Qur’an surat Al Qasas ayat
76 – 81 ;
۞إِنَّ قَٰرُونَ كَانَ مِن قَوۡمِ مُوسَىٰ فَبَغَىٰ عَلَيۡهِمۡۖ
وَءَاتَيۡنَٰهُ مِنَ ٱلۡكُنُوزِ مَآ إِنَّ مَفَاتِحَهُۥ لَتَنُوٓأُ بِٱلۡعُصۡبَةِ
أُوْلِي ٱلۡقُوَّةِ إِذۡ قَالَ لَهُۥ قَوۡمُهُۥ لَا تَفۡرَحۡۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا
يُحِبُّ ٱلۡفَرِحِينَ ٧٦ وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَۖ
وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ وَأَحۡسِن كَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ
إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِي ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
٧٧ قَالَ إِنَّمَآ أُوتِيتُهُۥ عَلَىٰ عِلۡمٍ عِندِيٓۚ أَوَ لَمۡ يَعۡلَمۡ أَنَّ ٱللَّهَ
قَدۡ أَهۡلَكَ مِن قَبۡلِهِۦ مِنَ ٱلۡقُرُونِ مَنۡ هُوَ أَشَدُّ مِنۡهُ قُوَّةٗ
وَأَكۡثَرُ جَمۡعٗاۚ وَلَا يُسَۡٔلُ عَن ذُنُوبِهِمُ ٱلۡمُجۡرِمُونَ ٧٨ فَخَرَجَ
عَلَىٰ قَوۡمِهِۦ فِي زِينَتِهِۦۖ قَالَ ٱلَّذِينَ يُرِيدُونَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا
يَٰلَيۡتَ لَنَا مِثۡلَ مَآ أُوتِيَ قَٰرُونُ إِنَّهُۥ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٖ ٧٩ وَقَالَ
ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ وَيۡلَكُمۡ ثَوَابُ ٱللَّهِ خَيۡرٞ لِّمَنۡ ءَامَنَ
وَعَمِلَ صَٰلِحٗاۚ وَلَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلصَّٰبِرُونَ ٨٠ فَخَسَفۡنَا بِهِۦ
وَبِدَارِهِ ٱلۡأَرۡضَ فَمَا كَانَ لَهُۥ مِن فِئَةٖ يَنصُرُونَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ
وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُنتَصِرِينَ ٨١
76. Sesungguhnya Karun
adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami
telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya
sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika
kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri"
77. Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.
78. Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya
diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku". Dan apakah ia tidak
mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya
yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah
perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.
79. Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam
kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia:
"Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada
Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".
80. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi
ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik
bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala
itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar".
81. Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya
ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya
terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela
(dirinya). (Al-Qasas
76 – 81)
Begitu juga dalam surat-surat lain Allah SWT berfirman ;
قِيلَ ٱدۡخُلُوٓاْ
أَبۡوَٰبَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَاۖ فَبِئۡسَ مَثۡوَى ٱلۡمُتَكَبِّرِينَ ٧٢
“Dikatakan (kepada mereka): "Masukilah
pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya" Maka
neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan
diri.” (Az-Zumar : 72)
وَإِذۡ أَخَذۡنَا مِيثَٰقَ
بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ لَا تَعۡبُدُونَ إِلَّا ٱللَّهَ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ
إِحۡسَانٗا وَذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَقُولُواْ
لِلنَّاسِ حُسۡنٗا وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ ثُمَّ
تَوَلَّيۡتُمۡ إِلَّا قَلِيلٗا مِّنكُمۡ وَأَنتُم مُّعۡرِضُونَ ٨٣
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa,
kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah
kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.
Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu,
dan kamu selalu berpaling.” (Al-Baqarah : 83)
وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ
مَرَحًاۖ إِنَّكَ لَن تَخۡرِقَ ٱلۡأَرۡضَ وَلَن تَبۡلُغَ ٱلۡجِبَالَ طُولٗا ٣٧
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan
sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan
sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (Al-Isra
: 37)
وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ
لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ
مُخۡتَالٖ فَخُورٖ ١٨
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan
diri.”
(Luqman
: 18)
تِلۡكَ ٱلدَّارُ ٱلۡأٓخِرَةُ
نَجۡعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوّٗا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فَسَادٗاۚ وَٱلۡعَٰقِبَةُ
لِلۡمُتَّقِينَ ٨٣
“Negeri
akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri
dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi
orang-orang yang bertakwa.” (Al-Qasas
:83)
سَأَصۡرِفُ عَنۡ ءَايَٰتِيَ
ٱلَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَإِن يَرَوۡاْ كُلَّ
ءَايَةٖ لَّا يُؤۡمِنُواْ بِهَا
وَإِن يَرَوۡاْ سَبِيلَ ٱلرُّشۡدِ لَا
يَتَّخِذُوهُ سَبِيلٗا وَإِن يَرَوۡاْ سَبِيلَ ٱلۡغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلٗاۚ
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَذَّبُواْ بَِٔايَٰتِنَا وَكَانُواْ عَنۡهَا غَٰفِلِينَ ١٤٦
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan
dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku.
Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika
mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau
menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus
memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat
Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.” (Al-A’raf :146)
أَيَعِدُكُمۡ أَنَّكُمۡ
إِذَا مِتُّمۡ وَكُنتُمۡ تُرَابٗا وَعِظَٰمًا أَنَّكُم مُّخۡرَجُونَ ٣٥
“Apakah ia menjanjikan kepada kamu sekalian, bahwa
bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kamu
sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu).” (Al-Mukmin :
35)
قُتِلَ ٱلۡإِنسَٰنُ مَآ
أَكۡفَرَهُۥ ١٧ مِنۡ أَيِّ شَيۡءٍ
خَلَقَهُۥ ١٨ مِن نُّطۡفَةٍ خَلَقَهُۥ فَقَدَّرَهُۥ ١٩ ثُمَّ ٱلسَّبِيلَ يَسَّرَهُۥ ٢٠ ثُمَّ أَمَاتَهُۥ فَأَقۡبَرَهُۥ ٢١
17. Binasalah manusia; alangkah amat sangat
kekafirannya
18. Dari apakah Allah menciptakannya
19. Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya
20. Kemudian Dia memudahkan jalannya
21. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur. (Abasa : 17-21)
Begitu juga dalam
Hadits-Hadits Nabi Muhamamd saw ;
Dari
Ibnu Mas’ud Rasulullah saw bersabda, “Tidak
dapat naik sorga, orang yang isi hatinya ada seberat zarrah dari sombong. Lalu
seorang pria berkata :”Bahwasanya orang suka berpakaian indah. Jawab beliua saw
: sungguh Allah itu indah dan menyintai yang imdah. Sedang sombong ialah
menolak kebenaran dan menganggap kecil manusia (menghina manusia). (HR.
Muslim)
Doa terhindar
dari sifat sombong ;
Allohumma Innii
a’uudzubika min nafakhotilkibri
Artinya : Ya
Allah aku berlindung kepada-Mu dari perasaan sombong.
Dari
Haritsah bin Wahb. Rasulullah saw bersabda; “Camkanlah
baik-baik, kuberitahukan kepada kalian tentang penghuni neraka? Yaitu setiap
orang kejam, rakus dan sombong”. (HR. Bukhari-Muslim)
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, ; Alllah
Azza Wa Jalla berfirman ;”Kemulyaan adalah pakaianku, dan kebesaran adalah
selendangku, maka barang siapa membandingi aku salah satu diantaranya, sungguh
aku akan menyiksanya.” (HR. Muslim)
Dari firman Allah SWT dan dari Hadits Nabi Muhammad saw diatas
mudah-mudahan dapat membuka hati kita untuk selalu mensucikan diri dari sifat
sombong dan membanggakan diri.
Agar terhindar dari sifat sombong dan membanggakan diri ada baiknya kita
selalu bersikap rendah diri, banyak-banyak mengingat mati, tingkatkan taqwa,
mengaji dan mengkaji serta saling berbagi (sedekah) dan yang tidak kalah
pentingnya adalah kita harus selalu bersyukur dan sadar bahwa semua nikmat itu
berasal dari Allah SWT dan hanya milik Allah.
sifat paling di benci ALLOH SWT
BalasHapusTAK PANTAS SOMBONG DI CIPTAAN ALLOH SWT
BalasHapusITULAH AKHLAK. BACA ARTIKEL LAINNYA:
BalasHapus1. Sikap Nabi Ketika Aisyah Difitnah Selingkuh
2. Pitutur Luhur Jawa Penuh Makna yang Banyak Dilupakan
3. Keistimewaan Nyai Nadziroh dan Amalanya Agar Hajat Cepat Terkabul