Jumat, 03 Februari 2017

FASIK


Pengertian Fasik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah  tidak peduli terhadap perintah Tuhan (buruk kelakuan, jahat, berdosa besar), orang yang percaya kepada Allah SWT tetapi tidak mengamalkan perintah-NYa bahkan melakukan perbuatan dosa.
Fasik  dalam masyarakat Arab adalah keluar dari sesuatu. Sedangkan secara istilah Fasik adalah  orang yang telah keluar atau menyimpang dari ketaatannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta cenderung kepada melaksanakan  suatu kemaksiatan atau dosa dalam keadaan sadar  atau dengan penuh kesadaran.

Penyebutan fasik begitu banyak dalam Al Qur’an, diantaranya dalam beberapa ayat dalam Al Qur’an dibawah ini seperti ; perbuatan iblis yang membangkang terhadap perintah Allah SWT untuk sujud kepada Adam. Hal ini dikisahkan dalam kisah penciptaan Adam oleh Allah SWT melalui dialognya dengan para malaikat, dimana ketika Allah SWT menciptakan Adam dan menyempurnakannya, semua malaikat diminta untuk sujud kepada Adam, Semua malaikat sujud kepada Adam (sujud di sini bukan sujud ibadah akan tetapi sujud sebagai penghormatan) kecuali iblis yang tidak mau sujud kepada Adam lantaran Iblis berlaku sombong dengan mengatakan bahwa Adam diciptakan dari Tanah liat dan Iblis diciptakan dari Api yang dalam pendapatnya api lebih baik daripada tanah. Karena iblis menolak perintah Allah SWT untuk sujud kepada Adam maka iblis telah keluar atau menyimpang dari ketaatannya kepada Allah SWT dan inilah perbuatan fasik yang dilakukan iblis.   

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ (٣٠)

Artinya “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al Baqarah ; 30)

Kemudian dalam surat Al Hijir ayat 28-29 ;


وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (٢٨)فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ (٢٩)

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (Al Hijir : 28)

“Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”. (Al Hijir : 29)

فَسَجَدَ الْمَلائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ (٧٣)إِلا إِبْلِيسَ اسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ (٧٤)قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ (٧٥)قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ (٧٦)قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ (٧٧)وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ (٧٨)

73. Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya, 74. Kecuali Iblis; Dia menyombongkan diri dan adalah Dia Termasuk orang-orang yang kafir. 75. Allah berfirman: "Hai iblis, Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) Termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". 76. Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Dia Engkau ciptakan dari tanah". 77. Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, 78. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan". (Al Hijir 73 – 78)

Firman Allah SWT dalam surat Al Kahfi ayat 50 ;

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلا (٥٠)

Artinya ; “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam[884], Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil Dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim”.] Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.

Sifat Fasik lainnya yaitu “Lupa dari mengingat Allah” lupa dari mengingat Allah akan menjadikan seseorang lupa untuk melakukan perbuatan amal saleh yang bermanfaat untuk hari akhirat, karena sesungguhnya balasan itu disesuaikan dengan jenis perbuatannya, maka lupa dari mengingat Allah inilah termasuk perbuatan fasik. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al Hasyr ayat 19 ;

وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (١٩)

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik”. (Al Hasyr : 19).
Orang-orang yang lupa dari mengingat Allah dihari kiamat akan rugi, hal ini sebagimana disebutkan dalam Surat Al Munafiqun ayat 9 ;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (٩)

“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi”. (Al Munafiqun : 9)

Sifat Fasik lainnya yaitu “Munafik”. Munafik menuru kamus bahasa Indonesia adalah bermuka dua, orang yang perkataannya berbeda dengan isi hatinya, orang yang suka bohong. Sedangkan dalam Al Qur’an Surat At Taubah ayat  67 disebutkan orang munafik yaitu ;

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (٦٧)

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik”.

 Perbuatan Fasik lainnya yaitu “Menuduh orang lain berzina. Zina menurut kamus bahasa Indonesia adalah perbuatan asusila yang dilakukan seorang pria dan wanita diluar ikatan pernikahan yang sah. Menuduh orang lain berzina  tanpa ada saksi yang melihat maka baginya hukuman cambuk Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat  An Nuur  ayat 4

وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (٤)

“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik”. (An Nuur : 4).

Wanita yang baik-baik yang dimaksud disini adalah wanita-wanita yang suci, akil balig dan muslimah. Perbuatan Fasik begitu banyak dilakukan tentu masing-masing memiliki konsekwensi hukum bagi pelakunya, salah satu ancaman bagi orang fasik adalah Allah SWT tidak akan memberi petunjuk kepadanya. Hal ini sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat As Sajadah ayat 20 ;

وَأَمَّا الَّذِينَ فَسَقُوا فَمَأْوَاهُمُ النَّارُ كُلَّمَا أَرَادُوا أَنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا أُعِيدُوا فِيهَا وَقِيلَ لَهُمْ ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ (٢٠)

“Dan Adapun orang-orang yang Fasik (kafir) Maka tempat mereka adalah Jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: "Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya." (As Sajadah : 20)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar