Jumat, 27 Juli 2018

AMALAN SUNAH DI HARI JUM'AT

Amalan dimalam dan di hari Jum’at begitu banyak diantaranya adalah dengan memperbanyak membaca Al Qur’an seperti membaca surat Al Kahfi, memperbanyak membaca sholawat, dan mengerjakan amal ibadah lainnya. Namun dalam tulisan ini saya hanya menulis beberapa amalan sunnah yang perlu dikerjakan atau diamalkan di hari Jum’at terutama ketika hendak melaksanakan persiapan sholat Jum’at.
Hukum sholat Jum’at wajib bagi setiap Muslim laki-laki, hal ini sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al Jumuah ayat 9 ;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٩)
9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
[1475] Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.
Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa kita diperintah oleh Allah SWT untuk meninggalkan semua pekerjaan kita.  Jadi apapun pekerjaan kita, maka segeralah tinggalkan dan bersegeralah menuju rumah Allah SWT yaitu Masjid. Namun dalam kenyataannya masih ada saja orang-orang yang lalai dari mengingat Allah. Buktinya adalah masih banyaknya jamaah sholat Jum’at yang datang ke Masjid diwaktu khatib  menyampaikan khutbahnya dan yang lebih parahnya lagi datangnya terlambat yaitu ketika sholat Jum’at akan didirikan. Mudah-mudahan kita bukan termasuk orang-orang yang lalai dari mengingat Allah SWT.
Allah SWT telah memperingatkan kepada kita dengan mengatakan celakalah orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya. Sebagaimana Firman-Nya dalam surat Al Maun ayat 4-5 ;
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (٤)الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ (٥)
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
Ketika kita akan melaksanakan sholat pada hari Jum’at ada sunah yang hendaknya kita lakukan,
sunah tersebut diantaranya mempesiapkan diri untuk menunaikan sholat Jum’at, mandi Jum’at, menajga kebersihan badan seperti memotong kuku, rambut, memakai minyak wangi dan lain-lain. Namun nyatanya saat ini sunah itu telah banyak ditinggalkan, karena beranggapan bahwa hukum dari sunah itu adalah jika dikerjakan mendapat pahala dan jika di tinggalkan tidak berdosa. Ini betul, namun sangat disayangkan karena ibarat dagang kita hanya balik modal namun tidak mendapatkan untung, rugi bukan…….ayo kita perbanyak mengerjakan amalan sunah biar bertambah kebaikan dan pahala ibadah kita, tentu dengan niat semata-mata mendapatkan ridho Allah SWT., aamiin…..
Diantara sunah Jum’at yang hendaknya kita kerjakan diantaranya adalah ;
Pertama ; Mandi Jum’at, sebelum pergi menuju Masjid untuk melaksanakan sholat Jum’at disunahkan mandi terlebih dahulu, hal ini tentu untuk  menjaga kebersihan badan, siapa tahu pada paginya kita telah melaksanakan berbagai macam aktifitas, seperti pada pekerja kantoran yang biasanya pada hari Jum’at pagi melaksanakan senam bersama atau olah raga, petani yang mecangkul, kuli bangunan dan aktifitas lain. Nah saat aktifitas itulah banyak mengeluarkan keringat, sehingga dapat dipastikan akan menimbulkan bau tidak sedap dari badan. karena itulah maka disunahkan untuk mandi sebelum datang ke Masjid untuk melaksanakan sholat Jum’at. Karena jika bau badan menyengat maka tentu akan menggangu kekhusuan orang-orang atau jamaah sholat Jum’at.
Diriwatkan dari Aus bin Aus ats-Tsaqali ia berkata, Aku mendengar bahwa Rasulullah saw bersabda ;”Barangsiapa mandi dihari Jum’at dan keramas, kemudian ia berangkat berpagi-pagi agar mendapatkan awal khutbah, dan ia berjalan, tidak berkendaraan, dan ia mendekat dari imam, lalu ia mendengarkan khutbah, maka untuk setiap langkahnya dinilai pahala amal setahun dengan berpuasa dan sholat malat (dalam setahun itu).”  (Shahih Sunan Abu Dawud).
Kedua; menjaga kebersihan badan seperti mencukur rambut, menggunting kuku, sikat gigi/siwak, memakai minyak wangi, dan memakai pakaian yang baik. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw :”Tidaklah seseorang mandi di hari Jum’at dan ia membersihkan diri semampunya, memakai minyak wangi yang ada di rumahnya kemuda ia keluar menuju masjid, lalu tidak memisahkan dua orang, kemudian ia sholat Jum’at sebagaimana yang diwajibkan, ia menyimak ketika imam berbicara/berkhutbah, kecuali diampuni dosanya antara Jum’at ini dengan Jum’at yang  lalu.”
Ketiga; berjalan menuju masjid dengan tenang, tawadhu dan khusyu dengan niat karena Allah SWT untuk mendapatkan shaf terdepan. Sering kita lihat begitu banyak orang-orang yang datang terlambat yaitu datang ketika khotib telah berkhutbah bahkan ada yang datang setelah khotib telah menyelesaikan khutbahnya, agar tidak terlambat datang menuju masjidnya seharusnya datang lebih awal. Jangan sampai adzan sudah berkumandang namun belum juga bergegas  menuju masjid karena berbagai macam alasan seperti masih disibukkan dengan pekerjaan. Bukankah Allah SWT telah memberi peringatan apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jum’at maka bersegeralah. Hal ini sebagaimana Firman-Nya dalam surat Al Jumuah ayat 9;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٩)
9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Bagi orang-orang yang terlambat datang menuju masjid yaitu ketika khotib/iman telah berdiri diatas mimbar menyampaikan khutbahnya, maka tidak akan tercatat pada buku Malaikat. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw “Para Malaikat duduk pada hari Jum’at di pintu-pintu masjid mencatat manusia yang datang ke masjid pada buku-buku mereka. Apabila imam telah keluar untuk berkhutbah, maka ditutuplah buku-buku mereka itu”.  Jadi baiknya ketika akan menuju masjid untuk melaksanakan sholat Jum’at hadirlah lebih awal agar tercatat pada kitab Malaikat. Selain itu jika hadir diawal waktu kemudian duduk pada shaf terdepan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda “ Barangsiapa mandi di hari Jum’at seperti mandi janabat, kemudian ia berangkat di saat pertama maka seakan-akan ia bershadaqah dengan unta. Barangsiapa berangkat di saat yang kedua maka seakan-akan ia bershadaqah sapi. Barangsiapa berangkat di saat ketiga maka seakan-akan ia bershadaqah domba yang bertanduk. Barangsiapa berangkat disaat keempat maka seakan-akan ia bersahdaqah ayam. Barangsiapa berangkat di saat kelima maka seakan-akan ia bershadaqah  telur. Dan apabila imam telah berkhutbah, maka Malaikat hadir untuk mendengarkan khutbah.(muttafaq alaih).
Keempat; Masuk Masjid mendahulukan kaki kanan dan membaca “Allahummaftahlii ab’waba rohmatik” (Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku), dan keluar masjid mendahulukan kaki kiri dan membaca “Allahumma innii as aluka min fadhlik”, (Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu karunia-Mu).
Kelima;  Mengerjakan Sholat sunah dua rakaat (sholat tahiyatul masjid)
Keenam; mendengarkan khutbah dengan tenang jangan sampai mengeluarkan kata-kata atau berbicara disaat khatib menyampaikan khutbahnya, karena sering kali ketika khatib menyampaikan khutbah jamaah sholat Jum’at  melakukan hal-hal yang sia-sia seperti tertidur, mencabut kuku, meraba raba/memainkan karpet atau sajadah, memainkan jari jemari, dan bahkan masih ada yang suka berbicara. Rasulullah saw bersabda ; “Apabila engkau berkata kepada temanmu di hari Jum’at ‘diamlah’, sementara imam sedang berkhutbah, maka engkau telah berbuat sia-sia.” 
Ketujuh; Mengerjakan sholat sunnah empat atau dua rakaat ba’da sholat Jum’at. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw “apabila salah seoran dari kalian telah selesai shalat Jum’at, maka shalatlah setelahnya empat rakaat.” (HR. Muslim). Sebelum melaksanakan shalat sunah setelah sholat Jum’at dianjurkan untuk berpindah tempat, hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw “bahwa tidak menyambungkan satu shalat dengan shalat lainnya hingga berbicara atau keluar.”(HR. Muslim). Hikmah larangan ini adalah agar  shalat sunnah tidak disamakan dengan sholat fardhu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar