Senin, 23 Juli 2018

DZIKIR BA'DA SHOLAT FARDHU

Setelah kita mengerjakan sholat fardhu kita disunahkan berdzikir, “ingat hukumnya sunah”, dikerjakan mendapat pahala ditinggalkan tidak berdosa. Dan dzikir tidak hanya dilakukan pada saat setelah menyelesaikan sholat fardhu saja, akan tetapi hendaknya kita senantiasa untuk selalu berdzikir/ingat kepada Allah  SWT. Jadi intinya kita umat Islam jangan lagi pada ribut tentang dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah saw dan yang diajakan oleh para ulama, Karena sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Jadi jika ada kalimat dzikir yang berbeda jangan lagi dipersoalkan. Saya sendiri pernah mengupload video dzikir dengan judul dzikir setelah sholat maghrib dan subuh. Saya akui memang masih jauh dari kesempurnaan baik ucapan maupun tulisan, karena pada prinsipnya saya hanya ingin berbagi, dan ternyata disitu banyak komentar yang mengoreksi kesalahan tulisan saya maupun  kesalahan dalam pengucapan lapaz dzikirnya, saya ucapkan terima kasih sudah dikoreksi, dan dalam menjawab komentar tersebut saya hanya menyampaikan silahkan diperbaiki, disempurnakan dan diamalkan, tidak mengapa..., tapi yang sangat disayangkan ternyata hari gini, kalau disinetron mah dibilang “kiamat sudah dekat” masih ada orang yang bertanya tentang dalil berdzikir, padahal berdzikir itu jelas-jelas telah Allah SWT perintahkan kepada kita, sebagaimana dalam beberapa Firman-Nya, seperti dalam surat Al Ahzab ayat 41 dan 42 ;
  

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (٤١)وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا (٤٢)

41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
42. dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.

Kemudian juga dalam surat Ali Imran ayat 190 dan 191;

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ (١٩٠)الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١)

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

Kemudian dalam salah satu Sabda Nabi Muhammad saw ;


“ Hendaklah engkau membaca tasbih, tahlil, dan taqdis. Janganlah kamu melalaikannya. Jika kamu lalai, maka lalalilah Tuhan member rahmat kepadamu. Dan hitung bacaanmu itu dengan anak-anak jari, karena anak-anak jari itu akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

Pada prinsipnya bagi yang tidak mau mengamalkan dzikir karena alasan dalilnya mana.......????dalilnya mana.......????, maka yang pasti Amal saya untuk saya dan amal kamu untuk kamu. Ingat Jangan runcingkan perbedaan tapi ayo kuatkan persamaan, sama-sama berdzikir, sama-sama mengingat Allah SWT.  Adapun cara dan waktunya silahkan terserah masing-masing orang, yang jelas jangan sampai kita lupa untuk berdzikir mengingat Allah SWT.
Tuntunan kalimat dzikir banyak ditulis oleh para ulama, kita tinggal memilih dan mengamalkannya saja, ingat dzikir itu sunah berarti dikerjakan mendapat pahala ditinggalkan tidak berdosa. Akan tetapi jika kita mempunyai banyak waktu setelah sholat, apa salahnya selesai melaksanakan sholat fardhu kita gunakan untuk berdzikir mengingat Allah dan setelah berdzikir kita lanjutkan berdoa memohon kepada Allah SWT atas segala hajat atau keperluan kita.
Mudah-mudahan dengan seringnya kita mengamalkan dan melapazkan dzikir, tentu dengan mengharap ridho Allah SWT akan dapat menguatkan keimanan dan ketaqwaan kita, terhindar dari gangguan setan, dijauhkan dari perbuatan maksiat, dijauhkan dari segala musibah, dapat mengendalikan hawa napsu, dapat dikabulkan segala keinginan kita, dan antara kita dengan Allah SWT akan terasa dekat.
Berikut  kalimat dzikir setelah sholat fardhu, jika dzikir yang ditulis dibawah ini masih terdapat kekurangan mohon dimaafkan, silahkan di koreksi dan disempurnakan dan yang terpenting bisa kita amalkan, aamiin....


1. Mengucapkan kalimat Istighfar  3x
 
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَضِيْمِ اَلَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَـــيْهِ

Astaghfirullahal-azhim alladzi la ilaha illa huwal-hayyul-qayyum wa atubu ilaih (3x) 
“Aku memohon ampun kepada-Mu, ya Allah! Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup lagi Yang Berdiri Sendiri, dan aku bertobat (kembali) kepada-Nya.


2. Membaca Kalimat Tauhid 3x

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدٌ يُحْيِ وَيُمِتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قدِرْ

Laa Iaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahull hamdu yuhyii wayuumiitu wahua ‘alaa kulli syai’in qodiir
“Tiada Tuhan selain Allah, Dzat yang Maha Suci, tiada sekutu bagi-Nya seluruh kerajaan dan segala puji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu” 


3. Membaca Allhahumma Antassalam 1x

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْ خِلْنَ الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَرَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَا لَيْتَ يَاذَالْجَلاَلِ وَالْأِ كْرَامِ

Allahumma antassalam wa minkassalam wa ilaika ya’udussalam fa hayyina rabbana bissalam wa adkhilnal jannata daarassalam tabaarakta rabbanaa wa ta’alaita ya dzaljalali walikram.
“Ya Allah, Ya Tuhan Kami, Engkaulah Dzat yang mempunyai keselamatan, segala keselamatan berasal dari Engkau dan akan kembali kepada Engkau, maka hidupkanlah aku dengan keselamatan, dan masukanlah aku ke dalam surga (keselamatan), Engkaulah Yang Berkuasa memberi berkah yang  banyak dan Engkaulah Yang Maha Tinggi, wahai zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan”.


4. Membaca Surat Al Fatihah   1 x


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١)الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢)الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣)مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤)إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (٥)اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦)صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ (٧)

1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
2. segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
[3] Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.
[4] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
[5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
[9] Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.


5. Membaca Surat Al Ikhlas  3x
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (١)اللَّهُ الصَّمَدُ (٢)لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣)وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (٤)


1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."


6. Membaca Surat Al Falaq  1 x

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (١)مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (٢)وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (٣)وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (٤)وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (٥)

1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2. dari kejahatan makhluk-Nya,
3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul[1609],
5. dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."
[1609] Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.


7. Membaca Surat Annaas 1 x
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (١)مَلِكِ النَّاسِ (٢)إِلَهِ النَّاسِ (٣)مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (٤)الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (٥)

minal dzinnati wannaas

1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. raja manusia.
3. sembahan manusia.
4. dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. dari (golongan) jin dan manusia.


8. Membaca Surat Al Baqarah ayat 255 (Ayat Kursi) 1x


اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (٢٥٥)


255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
[161] Kursi dalam ayat ini oleh sebagian mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya.

9.  Membaca Kalimat Tasbih 33 x, Hamdalah 33x dan Takbir 33x

إِلَهِيْ يَا رَبِّي أَنْتَ مَوْلاَ نَا....
Ilahi ya rabbi anta maulana ....
"Wahai Tuhan kami, Engkaulah penolongku ...."
سُبْحَانَ اللهِ   
Subhanallahi   33x
"Maha Suci Allah"
 اَلْحَمْـــدُلِلهِ
Alhamdu lillahi   33x
"Segala puji bagi Allah."
اَللهُ اَكْبَرُ
Allahu akbar 33x
"Allah Maha Besar."

10. Membaca Kalimat Takbir dan Hauqalah 1x

اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًاوَالْحَمْدُ لِلهَ كَثِرًاوَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاَ إِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِتُ وَهُوَ عَلَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيٌْر

 َلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَضِيْمَ

Allahu akbar kabira walhamdu lillahi katsira wa subhaanallahi bukrataw wa’ashiila. La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah. Lahul mulku walahulhamdu yuhyi wayuumiitu wahuwa ‘ala kulli syai’in qadiir.

La haula wa la quwwata illa billahil-aliyyil-azhim.

“Allah Maha Besar lagi Maha Sempurna kebesaran-Nya dan segala puji bagi Allah d.engan pujian yang banyak dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki kekuasaan dan bagi-Nya segala puji, Zat yang Menghidupkan dan yang Mematikan, dan Dia berkuasa atas segala sesuat”.

“Dan tidak ada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia”

.......Dzikir setelah sholat selesai........
........ silahkan dilanjutkan dengan do’a......


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar